Part 1
Dia memang sangat
berkharisma, tak heran jika banyak gadis yang ingin menjadi pacarnya. Sikapnya
yang dingin dan jarang tersenyum menambah keistimewaan dirinya. Belum lagi
tubuhnya yang atlerik dan jabatannya sebagai ketua club Aikido. Ya dia adalah
Takahashi Sinichi, salah satu cowok idaman di SMA
Hakusenkan sekaligus cucu dari pemilik sekolah
ini.
Setiap sore dia dan anggota clubnya akan berlari mengelilingi lapangan outdoor untuk pemanasan. Dan setiap hati juga aku selalu menyempatkan diri untuk melihatnya.
Setiap sore dia dan anggota clubnya akan berlari mengelilingi lapangan outdoor untuk pemanasan. Dan setiap hati juga aku selalu menyempatkan diri untuk melihatnya.
Oh ya,
perkenalkan namaku Saito Shiorin biasa di panggil Shion. Aku hanya siswa biasa
yang menjabat ketua OSIS di Hakusenkan. Entah sejak kapan aku selalu
meperhatikan Shin, tapi yang pasti setiap berhadapan dengannya pasti ada
perasaan aneh di diriku. Padahal aku tidak pernah sekalipun berbicara
dengannya.
Hah…hari
ini begitu melelahkan, banyak berkas - berkas yang harus di selesaikan untuk
persiapan festival 3 bulan lagi. Gara - gara ini aku harus rela telat makan
siang dan terjebak di ruan OSIS selama berjam - jam, eh…tapi ini kan memang
tugasku jadi harus terima.
Brakkk!
“Shiiiiooooooonnn!!”
Ah, aku
kenal suara teriakan nyaring ini, pasti dia. Dengan wajah bete kualihkan
perhatiannku ke pintu masuk.
“hehehe…sudah
kebiasaan, pintu itu ngalangin sih. Oh ini, aku bawakan kotak bekal makan
siangmu. Ayo makan bersama!”, ucapnya sambil menarikku untuk duduk di sofa. Aku
hanya menggelengkan kepala melihat kelakuannya.
“Makasih
ya, udah bawain bekalku”
“Itulah
gunanya teman, saling membantu. Lagian kamu dari tadi belum makan kan, ngerjain
berkas – berkas festival. Sudah jangan ngobrol terus, ayo makan. Nyam…”, ucap
Asuka sambil memasukkan makanan ke mulutnya,
Yasudah…saatnya
makan. Perkenalkan teman yang ini bernama Yamashita Asuka, kau bisa
memanggilnya asuka. Dia sahabatku mulai dari kecil dan sama - sama bersekolah
disini. Asuka adalah anak seorang pengusaha kayu eksport terbaik yang cukup
terkenal. Aku berteman dengan dia sejak aku menemukannya yang sedang menangis
sendirian di taman bermain. Aku tidak akan bercerita alasan dia menangis karena
pasti akan panjang. Asuka juga termasuk anggota OSIS, dia menjabat sebagai
sekretaris.
Saat sedang makan (asik melamun),
Asuka memanggilku.“Shion, sudah tau belum pembagian patner buat darmawisata
minggu depan?”, tanya asuka.
“Bagaimana aku tau, kan aku disini
dari tadi”, balasku sambil memainkan makananku.
“Oh ya, ku beri tau kamu sepatner
dengan Shinichi. Kyaaaa…asik kan. Dengan cowok idamanmu itu lho”, Asuka berkat
sambil menggodaku. Sial….
“APA?! Aku sepatner dengan Shinichi?
Tak mungkin”, ucapku mengelak. Pasti banyak gadis yang ingin sepatner dengan
dia kan.
“eh…aku tidak bohong. Tadi di kelas
saat pembagian, banyak gadis - gadis centil yang ingin dengan dia. Dia capek
dengerin permintaan mereka, mungkin karena kamu salah satu gadis yang gak ada
saat itu dan yang paling normal jadinya dia meminta sensei agar kamu
berpasangan dengan dia. Sensei menyetujuinya.”, jelas Asuka.
“Aduh, aku bisa di bantai
penggemarnya kalau gini”
“Ya! Pasti Shinichi ngelindungin kamu
kok, tadi dia sudah ku ancam buat jagain kamu. Kalau kamu kenapa-napa kubantai
dia!”, Asuka berkata dengan wajah
berapi-api.
“Semoga
saja”, ucapku pasrah.
Entah kenapa saat aku mulai memasuki
kelas, banyak tatapan membunuh dari para gadis yang di tujukan kepadaku.
Tatapannya itu lho seperti ingin mecincangku sekarang juga. Hiiiiiii….
“Asuka kenapa gadis-gadis itu
melihatku dengan begitu menakutkan?” bisikku ke Asuka setelah duduk di bangku.
“Aaa…mungkin gara-gara kamu
berpasangan dengan Shinichi, mereka tidak terima. Sudah jangan di pikirin,
mereka itu iri sama kamu”, jelas Asuka cuek.
“o..o..oke”
SRAKKK!
Tiba-tiba ada yang membuka pintu
kelas dengan keras. Karena berisik ku tolehkan kepalaku. Deg…ternyata Shinichi,
di ikuti Jun. Lho, kenapa merka berjalan ke arahku?
“Saito…darmawisata minggu depan kau
berpasangan denganku”, ucap Shin setelah berada di hadapanku,
“eh…i..iya”, balasku gugup karena ini
pertama aku berbicara dengan dia.
“Hey, tak usah tegang begitu. Shinichi
gak bakal melahapmu kok”, ucap Jun dengan sedikit bercanda. Ya, Yamamoto Jun
adalah sahabat karib Shinichi setauku.
“Kalian jangan coba-coba melakukan
hal berbahaya ke Saito, kalu tidak kalian tanggung akibatnya”, ucapan menusuk
Shinichi membuat gadis-gadis di kelasku menjadi berwajah pucat. Setelah berkata
seperti itu, di mendekat ke arahku.
“siap-siap saja kamu”, bisik Shinichi
di telingaku. Setelah melakukan hal itu, dia langsung berbalik menuju
bangkunya.
Kyaa…jantungku
berdetak cepat sekarang. Iisshh… gara-gara dia, eh tapi tunggu. Apa
maksudnya
dengan kata siap-siap?! Huwaa…apa yang bakal terjadi denganku? Omo…..
Tbc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar